Transparent Sexy Pink Heart

Rabu, 18 Desember 2013

WADUK GONDANG LAMONGAN .



  

        Waduk Gondang di bangun pada kali Gondang , anak sungai Bengawan solo pada tahun 1987 di kabupaten Lamongan yaitu sekitar 25 KM sebelah barat daya kota Lamongan . Dengan di bangunnya waduk ini, di harapkan dapat memberikan suplesi air pada 7 buah waduk lapangan 10 bulan seluas 6.233 Ha, terutama pada waktu musim kemarau. Karena pada musim hujan airnya di suplai dari hujan . Selain untuk suplai kebutuhan irigasi juga untuk kebutuhan baku dan suplai kebutuhan baku saat ini juga di kembangkan untuk budidaya ikan dan pariwisata , yaitu dengan di lengkapi fasilitas perahu motor, taman dan kandang satwa          Pola tanam di daerah studi adalah padi-padi-padi dengan luasan yang produktif 939 Ha dan intensitasnya 231.38% dengan luasan dapat diairi 1288 Ha. Intensitas hujan yang tinggi di daerah studi terjadi pada bulan Nopember sampai maret. Jadi pengaturan pola tata tanam sangat diperlukan di daerah , guna mencapai hasil yang optimal dan penggunaan air se efesien mungkin.
Daerah Genangan          Wilayah yang di genangi air waduk Gondang (pada elevasi +39.40 m antara lain desa Gondang, Daliwungun, Buluplapak, Wudi, Wonokromo dan Sekidang.
Data Inflow Waduk          Data inflow yang diperoleh merupakan intake waduk Gondang, yaitu mulai 1995 sampai 2005 data ini nantinya akan di jadikan untuk perhitungan debit andalan Waduk Gondang.
Data teknis di lapangan
          a. Bendungan        
  - type bendungan : urugan tanah         
 - tinggi puncak dam : + 42,5 m         
 - panjang as dam : 800 m         
 - tinggi dam max : 21,5 m         
 - lebar puncak dam : 7 m        
 - pintu penguras : 1 buah      
 - pintu Pengambilan : 1 buah        
 - spillway/ pelimpah : 1 buah
          b. Jaringan Irigasi         
- bendung/ DAM : 1 buah      
- bangunan bagi : 9 buah         
- jembatan : 8 buah          
- saluran Induk : 2040 m      
- saluran sekunder : 2450 m          
- saluran tersier : 3100 m         
- saluran pembuang : 10564 m
          c. Bangunan pengambilan / intake          
- lokasi : bukit kiri          
- bentuk : terowongan segi empat          
- panjang : 80 m          
- volume : 2,535 m3         
 - kapasitas : 5 m3/dtk
          d. Bangunan pelimpah / spillway         
 - lokasi : bukit kanan          
- lebar luapan : 50 m          
- tinggi puncak : + 38 m          
- kapasitas : 183 m3/dtk (500 tahun)
          Sampai dengan awal bulan ini, dari total kapasitas normal Waduk Gondang yang    mencapai 23 juta m3, masih terisi 75 persen. Jumlah tersebut setara dengan 17.458.400 m3. Kapsitas terisi tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan kapasitas terisi pada periode yang sama di tahun 2009 yang mencapai sekitar 10 jutaan m3.
           Tingginya kapasitas waduk yang diresmikan Presiden Suharto pada itu dipengaruhi masih tingginya curah hujan yang terjadi di Lamongan. “Dengan tingginya kapasitas terisi di (waduk) Gondang, berarti akan ada lebih banyak lagi areal persawahan di sekitarnya yang bisa diairi,                               .
          Ketika terisi penuh, Waduk Gondang bisa mengairi lahan pertanian hingga 8.412 heatar. Namun selama ini dengan pengaturan distribusi irigasi yang baik, selama ini waduk di Kecamatan Sugio ini bisa dimanfaatkan untuk sekitar 10 ribu hektar lahan pertanian. Tingginya curah hujan juga berpengaruh pada melimpahnya kapasitas terisi di waduk besar kedua di Lamongan, yakni Waduk Prijetan. Dari kapasitas maksimalnya yang mampu menampung hingga 9 juta m3, sampai saat ini masih terisi 5.471.475 m3. Di periode yang sama tahun lalu, kapasitas terisi waduk ini hanya sekitar 4 jutaan m3. Selama ini waduk Prijetan digunakan untuk mengairi sejumlah 4 ribu lahan pertanian di sekitarnya.
        Selain dua waduk besar tersebut, Lamongan memiliki sejumlah 44 tandon air untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Dengan rincian, 33 unit waduk dan 11 unit rawa-rawa seperti Rawa Semando, Cungkup dan Rawa Bulu. Keseluruhan kapasitas maksimal waduk dan rawa di Lamongan mencapai 107 juta juta m3.                       ­.
        Sementara data Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan menyebutkan, dari sasaran produksi padi pada musim tanam 2009/2010 yang ditetapkan sebesar 834.368 ton dengan perkiraan produktivitas rata-rata 63,59 kwintal perhektar, sampai dengan Juni lalu produksi padi Lamongan sudah mencapai 545.287 ton dengan rata-rata produktivitas mencapai 66,82 kwintal perhektar. Sementara dari sasaran tanam (target) 135.290 hektar, sampai dengan Juni realisasi tanamnya sudah mencapai 129.287 hektar. Dari realisasi tanam tersebut, sampai Juni lalu sudah ada 81.602 hektar lahan padi yang dipanen. Sehingga masih ada lebih dari 40 ribu hektar yang belum dipanen.                .
        Sementara komoditi kedelai malah sudah melampaui sasaran tanam yang ditetapkan. Dari 18.367 hektar yang ditetapkan, realisasi tanamnya mencapai 20.348 hektar. Sedangkan dari sasaran produksi yang ditetapkan 25.548 ton, sampai Juni lalu sudah tercapai produksi kedelai mencapai 21.738. Padahal masih ada kesempatan panen hingga Desember nanti.
Sedimentasi yang terjadi di Waduk Gondang dan pengurangan usia waduk akibat sedimentasi
          Meski terkadang hujan masih terjadi di wilayah Lamongan, namun sebagian besar waduk di Lamongan sudah mulai surut. Tak terkecuali waduk Gondang yang mempunyai kapasitas 23 juta meter perkubik                                                                                                           
          Kondisi waduk yang bisa mengaliri 8.412 hektar hingga 10 ribu hektar tersebut, kondisinya sudah kritis, dan tidak bisa mengaliri sawah pada masa tanam padi kedua seperti saat ini, dan air waduk menyisahkan sekitar 7,8 juta meter kubik, atau tersisa 30 persen.
          Air surut di waduk yang pernah diresmikan oleh presiden Soeharto pada tahun 1987 tersebut, bila dibandingkan periode tahun lalu lebih parah sekarang, karena pada tahun lalu air waduk masih sekitar 20 juta meter kubik                                  .                   .
          Terpisah uhi kebutuhan pertanian pada Musim Kemarau (MK) I saja. Sementara untuk masa MK II, diperkirakan tidak bisa mencukupi. Waduk di Kecamatan Sugio ini jika terisi maksimal., Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris    Setiadimenyebutkan, sampai saat ini produksi pertanian di Lamongan, terutama komoditi padi, masih sesuai dengan program. Sampai dengan 30 April lalu, dari sasaran produktivitas padi yang diperkirakan bisa mencapai 62,59 kwintal perhektar, kini sudah terealisasi hingga 64,02 kwintal perhektar, atau sekitar 102,29 persen. Sedangkan dari sasaran tanam padi seluas 149.765 hektar, sudah terealisasi 119.233 hektar, atau sekitar 79,61 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 143.774 hekatr, sudah terealisasi seluas 71.960 hekatar atau sekitar 50,05 persen. Kemudian dari sasaran produksi padi yang diharapkan bisa mencapai 899.871 ton di akhir tahun nanti, sudah terealisasi sebanayak 460.717 ton atau sekitar 51,20 persen                                      .

         
          Selain Waduk Gondang, waduk terbesar kedua di Lamongan adalah Waduk Prijetan. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1917 ini masih tersisa stok air 1,7 juta meter kubik dari kapasitas normalnya yang 9,5 juta mter kubik. Waduk ini bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 4.513 hektar di 33 desa yang terletak di wilayah tiga kecamatan, yakni Kedumpring, Sugio dan Modo                           Waduk Gondang merupakan salah satu pemasok air irigasi yang berada di Lamongan, Jawa Timur. Waduk ini direncanakan bisa memenuhi kebutuhan irigasi untuk waduk lapangan dan untuk daerah sekitarnya seluas ± 10883 Ha. Waduk lapangan yang ada di Waduk gondang antara lain Waduk Balong Ganggang, Kedung Asem, Gempol, German, Kedung Dowo, Rancang, Mojo Manis, Joto, Tuwiri, Canggah, Lopang. 11 dari waduk tersebut, yang menerima suplesi dari waduk Gondang hanya 7 waduk yaitu Waduk Balong Ganggang, German, Gempol, Rancang, Mojo Manis, Joto dan Lopang dengan luas baku sawah ± 8848 Ha. Untuk Waduk yang lain jaringan irigasi belum terbangun. Banyaknya waduk lapangan yang ada di Waduk Gondang, menyebabkan perlunya optimasi dalam penyaluran kebutuhan air terutama untuk irigasi. Selain itu beberapa tahun terakhir banyak sawah yang kurang mendapatkan air disebabkan oleh kondisi waduk lapangan rata-rata mengalami kekeringan pada Musim Kemarau
Upaya untuk menanggulangi sedimentasi Waduk Gondang            Ditambahkan, tahun ini ada upaya normalisasi pengerukan akibat sedimentasi dua waduk besar dengan anggaran Rp 10 miliar. Yakni Waduk German di Kecamatan Sugio dan Waduk Balonggangga di Kecamatan Sukodadi. Juga pengerukan di delapan waduk lainnya.       Air di waduk Gondang  Lamongan semakin menyusut. Waduk terbesar di Lamongan dengan  kapasitas maksimal sebesar 23 juta meter kubik tersebut,  kini tinggal menyisakan air  7,8 juta meter kubik atau tinggal 30 persennya saja                 . 
            Itu berarti  hanya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pertanian pada musim kemarau (MK) I saja. Sementara untuk masa MK II, Waduk Gondang diperkirakan tidak bisa mencukupi. Waduk di Kecamatan Sugio ini jika terisi maksimal, bisa untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas antara 8.412 hektar hingga 10 ribu hektare.Tak hanya Waduk Gondang,  puluhan waduk lainnya juga mengalami nasib serupa.  Sehingga pemerintah tahun ini mengalokasikan dana untuk normalisasi waduk. 
            Menurut Kepala Dinas PU Pengairan Djoko Purwanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, turunnya kapasitas  ini karena intensitas hujan di wilayah Lamongan Selatan sangat rendah. Data ini sendiri adalah angka per 31 Mei 2012 dan terus dievaluasi setiap 10 hari sekali                             .
            Selain Waduk Gondang, waduk terbesar kedua di Lamongan adalah Waduk Prijetan. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1917 ini masih tersisa stok air 1,7 juta meter kubik dari kapasitas normalnya yang 9,5 juta meter kubik dan  bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 4.513 hektare di 33 desa yang terletak di wilayah tiga kecamatan, yakni Kedungpring, Sugio, dan Modo                                                              .
            Diantaranya adalah Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung (Sarirejo), Waduk Semampirejo (Sambeng)Dan Waduk Jogo (Sarirejo) Serta Waduk Slatung (Kembangbahu). Lamongan memiliki 33 unit waduk PU, 184 unit waduk desa dan 11 rawa. Jika terisi air semua, kapsitasnya mencapai 110 juta meter kubik.

0 komentar :

Posting Komentar